April 10, 2025 admin

Lengkap Pekerja Tanaman di Riau Tewas Diterkam Harimau

Lengkap Pekerja Tanaman di Riau Tewas Diterkam Harimau

Riau – Insiden tragis kembali terjadi di wilayah pedalaman Riau. Seorang pekerja penanaman di Kabupaten Indragiri Hilir ditemukan tewas setelah diduga kuat menjadi korban serangan harimau Sumatera. Kejadian memilukan ini menambah deretan konflik manusia dan satwa liar yang masih sering terjadi di wilayah-wilayah dengan ekosistem yang saling bertabrakan.

Lengkap Pekerja Tanaman di Riau Tewas Diterkam Harimau

Peristiwa nahas ini terjadi di area konsesi milik perusahaan perkebunan yang berada di kawasan remote, di mana aktivitas manusia dan habitat satwa liar kerap bersinggungan. Korban, yang diketahui bernama R (27), merupakan salah satu dari belasan pekerja proyek penanaman yang tinggal sementara di tenda-tenda yang dibangun di area sekitar.

Awal Kejadian: Saat Pekerjaan Usai
Pada hari kejadian, R bersama timnya tengah menyelesaikan aktivitas penanaman bibit di area tersebut. Menjelang senja, sekitar pukul 17.30 WIB, seluruh pekerja bersiap kembali ke lokasi peristirahatan yang terletak di tepi sungai. Rekan-rekan R telah lebih dulu menuju perahu ketinting yang digunakan sebagai alat transportasi melintasi sungai menuju tenda.

Sementara itu, R disebut-sebut masih berada di belakang, mengambil beberapa barang dan memastikan tak ada yang tertinggal di lokasi kerja. Jarak antara tempat kejadian dan perahu rekan-rekannya hanya sekitar 10 meter. Dalam hitungan menit, peristiwa tragis pun terjadi.

Detik-Detik Serangan Harimau

Menurut penuturan saksi yang berada di perahu, suara jeritan keras sempat terdengar dari arah belakang. Ketika mereka menoleh, terlihat seekor harimau besar menyerang tubuh R yang tak sempat melarikan diri. Situasi mencekam itu membuat para pekerja lainnya panik dan ketakutan. Mereka tak berani turun dari perahu untuk menolong karena nyawa mereka juga terancam.

Beberapa dari mereka segera menghubungi pihak keamanan perusahaan dan tim pemantau satwa liar. Sayangnya, ketika bantuan datang beberapa jam kemudian, nyawa R sudah tak bisa diselamatkan. Jasad korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, dengan luka gigitan dan cakaran di beberapa bagian tubuh.

Respon dari Otoritas dan Pihak Perusahaan
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Tim mereka turun ke lokasi untuk mengamankan area dan mencari keberadaan harimau yang diduga menyerang. Menurut keterangan resmi, lokasi insiden memang masuk dalam jalur jelajah harimau Sumatera yang selama ini kerap muncul di kawasan tersebut.

Pihak perusahaan mengaku telah berkoordinasi dengan pihak BBKSDA dan akan memperketat sistem pengawasan di sekitar lokasi kerja agar kejadian serupa tak terulang. Selain itu, perusahaan juga menyampaikan belasungkawa dan menyatakan akan memberikan santunan kepada keluarga korban.

Konflik Satwa dan Manusia yang Terus Berulang
Kasus ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya harimau Sumatera, yang habitatnya semakin terdesak akibat pembukaan lahan dan aktivitas manusia. Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies langka yang kini berstatus kritis di ambang kepunahan. Saat ini, diperkirakan populasi harimau Sumatera tersisa kurang dari 400 ekor di alam liar.

Pakar konservasi menilai, insiden seperti ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan pada satwa. Perlu ada tata kelola wilayah kerja yang mempertimbangkan keberadaan habitat satwa liar agar kedua pihak – manusia dan hewan – bisa hidup berdampingan tanpa saling membahayakan.

Langkah Pencegahan yang Dapat Ditempuh
Beberapa langkah preventif seperti pemasangan kamera pemantau, penempatan petugas pengawas satwa, hingga pembuatan zona penyangga bisa menjadi solusi untuk meminimalkan risiko serangan hewan buas. Edukasi kepada pekerja tentang cara menghadapi satwa liar juga sangat diperlukan agar mereka bisa bereaksi cepat dan tepat dalam situasi genting.

Selain itu, peran serta masyarakat lokal dan perusahaan sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Perlu ada kesadaran kolektif bahwa hutan bukan hanya lahan untuk dieksplorasi, tetapi juga rumah bagi makhluk hidup lain yang memiliki hak untuk bertahan hidup.

Penutup
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pembangunan dan eksploitasi alam harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih bijak dan berkelanjutan. Keselamatan manusia tetap penting, namun keberadaan satwa langka seperti harimau Sumatera juga harus dijaga. Semoga tidak ada lagi nyawa yang melayang karena konflik antara manusia dan satwa liar.

Share: Facebook Twitter Linkedin